Hungry Ghost Festival&Cioko Ceremony
Makna
Hungry Ghost Festival adalah Festival Hantu lapar,dimana saat bulan 7 penggalan Tionghoa,di percaya bahwa alam baka terbuka lebar,dan penghubungnya adalah media air,berikut pantangan dan hal yang tidak boleh di lakukan saat bulan tersebut
• Dilarang pulang dan keluar rumah pada malam hari
• Tidak boleh menengok jika ada yang memanggil dari belakang
• Tidak boleh membuka payung dalam rumah
• Tidak boleh mengucap tentang arwah tersbut(membicarakan tentangnya)
• Tidak boleh pergi ke tempat tempat seperti laut,danau,kolam,dan sungai
• Tidak boleh menyapu,menginjak,dan menendang persembahan baik secara sengaja maupun tidak
Tradisi
Biasa pada bulan ini orang tionghoa akan melaksanakan sembahyang kepada leluhur yang bisa pada tanggal 7 bulan 7 penanggalan tionghoa,sampai tanggal 14 bulan 7 penanggalan tionghoa
Karena pada tanggal 15 itu adalah hari pembantu/pelayang rumah alam baka makan (letong lehoa)meski yang di pangil nama leluhur tapi yang dtang malah pembantunya,maka terpaksa harus ikut sembahyang yang di vihara/klenteng
Kalau orang selain di Indonesia banyak,dari mereka seperti singapur,malaysia,Hongkong,RRC,Taiwan,dsb.Melakukan persembahan umum untuk arwah umum,biasa mereka melakukannya di depan rumah atau toko,itu di lakukan agar kita tidak di ganggu arwah arwah,biasa mereka meletakan makanan,dupa,lilin yang berjejer,dan bendera sebagai penanda ada persembahan di situ
Sejarah
Dari sumber agama buddha,pada jaman buddha ada seorang bhikku bernama moggallana,ia memiliki ibu yang terlahir di alam Peta (hantu kelaparan),karena ia mengetahui ia sangat sedih lalu ia turun ke alam tersebut,dan saat memberikan makanan kepada ibunya semua jadi api dan hangus terbakar,setelah berkali kali akhirnya ia menyerah,dan meminta pertolongan buddha,lalu buddha menjelaskan,jika bhante moggallana mau menolong ibunya maka dia dapat melakukannya dengan melimpahkan jasa kebajikannya,dengan cara ia menyokong para bhikku lain,setelah itu bhante moggallana langsung menyokong dan bertekad semoga ibunya dan seluruh alam peta berbahagia,saat itu juga langsung ibu dan seluruh alam peta merasakan sukacita
Sebutan lain
Sebutan lain dari perayaan ini juga di sebut sebagai bulan pelimpahan jasa(pattidana)&Ulambana,atau festival penyebrangan arwah
Cioko
Cioko adalah nama acara sembahyang leluhur pada bulan 7 tanggal 15 sampai tanggal 30 penanggalan tionghoa acara ini kerap kali di sebut sebgai acara chao du,keng ho peng,chit ngiat pan,sembahyang rebut
Acara ini biasa di laksanakan dengan para anggota keluarga menuliskan nama leluhur mereka di vihara atau kelenteng yang melaksanakan acara itu dan di sertai dengan berdana sebagai wujud melimpahkan jasa kebajikan.
Acara ini di sertai dengan pembakaran Liam Bo Ong,Bun Thay su,atau Thay Se Ja
Yaitu adalah perwujudan dewi kwan im menjdi sesosok orang pengawal alam baka,dengan tampang yang seram dan berwibawa,di gambarkan dengan seorang membawa kertas dan pena atau lonceng dengan kalung atau bisa jg denagn lainnya
Tetapi pada acara ini sebenarnya kita sembahyang kepada bodhisatta Ti Chang Wang Pho Sat (Ksitigarba) meminta agar leluhur kita di tolong untuk dapat masuk ke alam sukhavati
Dan selain liam bo ong ada juga perahu untuk penyebrangan pada arwah
Sekian dan terima kasih Gan en
Tidak ada komentar:
Posting Komentar